Kemarin, indeks dolar kembali ke area 97 poin dan pertumbuhan indikatornya cepat, mencerminkan situasi di pasar valuta asing. The greenback menunjukkan reputasinya di hampir semua pasangan dolar dengan satu pengecualian pada pasangan USD / JPY. Bahkan pound tidak bisa menahan tekanan mata uang Amerika ini, meski mata uang Inggris ini mencoba mendapatkan pijakan di angka ke-30 pada Selasa pagi. walau bagaimanapun, pasangan EUR / USD mampu mendekati level support kunci di 1,1180 (garis bawah indikator Bollinger Bands pada grafik harian) meski bear tidak dapat menembus target ini secara impulsif.
Menurut pendapat umum para ahli, dolar melebarkan sayapnya berkat laporan perusahaan yang menguntungkan. Untuk pekan ini, lebih dari 150 laporan akan rilis, namun dolar telah merespon rilis laporan perusahaan-perusahaan terbesar. Walau demikian, prospek pertumbuhan pasangan EUR/USD selanjutnya akan bergantung pada data pertumbuhan Amerika pada hari Jumat. Sebagai contoh, harga saham Twitter langsung melonjak sebesar 14%, di tengah meningkatnya laba perusahaan. Indikator "pengguna yang dimonetisasi" meningkat lebih dari 10% y / y hingga 135 juta orang, dengan prakiraan pertumbuhan 128 juta. Perusahaan lain juga menunjukkan pertumbuhan. Secara khusus, pendapatan dan keuntungan raksasa seperti Coca-Cola meningkatkan semua indikator melampaui prakiraan para ahli setelah nilai sahamnya meningkat 2,5%. Nilai saham dan UTC meningkat hampir 4 persen karena laba dan pendapatan grup pada kuartal pertama tahun ini tumbuh dengan stabil dan lebih baik dari yang diharapkan. Salah satu bank terbesar AS, JPMorgan Chase, juga mengejutkan pasar dengan rekor laba dan pendapatan. Pada kuartal pertama, keuntungan langsung naik sebesar 5% berkat segmen pinjaman konsumen. Dinamika serupa juga ditunjukkan oleh perusahaan besar Amerika lainnya, khususnya, PNC Financial Services dan Disney.
Hasil ini sangat mengejutkan para trader karena keluar pada malam jelang periode pelaporan. Banyak ahli menyatakan kekhawatiran mengenai hal ini, di mana menurut mereka, keuntungan perusahaan-perusahaan dari indeks S&P 500 dapat turun hampir dua persen dalam skala tahunan. Namun hasil ini melampaui prakiraan, indeks-indeks utama termasuk S & P 500, Dow Jones Industrial Average dan the Nasdaq Composite menunjukkan tren positif. Berita Wall Street juga memengaruhi dinamika pasar valuta asing, memberikan dukungan kuat terhadap dolar.
Namun, mata uang AS tidak menguat hanya karena pasar saham. Setelah akhir pekan panjang, para trader bereaksi dengan cukup bersemangat terhadap laporan-laporan ekonomi makro. Dengan demikian, pada Senin dan Selasa, data volume penjualan rumah di pasar primer dan sekunder rilis. Selain itu, jika "pasar rumah sekunder" gagal, indikator tersebut turun hampir 5% setelah pertumbuhan pada bulan Februari kemudian volume penjualan bangunan baru meningkat sebesar 4,5%, melempaui prakiraan sebagian besar para ahli. Dalam skala tahunan, hasil ini merupakan titik maksimum sejak November tahun sebelumnya.
Pasar minyak juga memberikan dukungan tidak langsung terhadap dolar. Menurut banuak analis, kenaikan kuotasi akan berdampak positif pada inflasi AS, dengan demikian menguatkan posisi hawk the Fed. Perlu diingat bahwa kemarin lusa, presiden AS mengatakan bahwa Washington tidak akan memperpanjang masa tenggang bagi negara-negara yang mengimpor minyak Iran. Oleh karena itu, terlepas dari sanksi AS, beberapa negara di dunia "diperkenankan" untuk membeli emas hitam dari Tehran. Kami tengah membahas delapan negara: China, India, Jepang, Yunani, Italia, Turki, Korea Utara, dan Taiwan. Kini (atau kemungkinan mulai 2 Mei), Washington mungkin mengenakan sanksi terhadap negara-negara ini jika mereka terus membeli minyak Iran. Sebaliknya, Tehran mengancam akan menutup Strait of Hormuz, yang dilalui minyak dalam jumlah signifikan. Pasar segera bereaksi dan Brent melonjak ke $74,5.
Dengan demikian, mata uang AS mendapat beragam dukungan dari berbagai faktor fundamental, yang tidak dapat didapat mata uang tunggal euro. Oleh karena itu, setelah tiga bulan upaya pemulihan, indikator kepercayaan konsumen di negara-negara zona euro kembali menunjukkan dinamika negatif, turun ke -7,9 poin dengan prakiraan yang lemah ke -7,0 p. Selain itu, para trader tengah membahasa kemungkinan penurunan peringkat kredit Italia oleh agensi S&P Global. Saat ini, Italia berada di level "BBB" dengan prospek negatif dan S&P akan memperburuk peringkat ini setahap lebih rendah pada Jumat ini, menurut beberapa ahli.
Latar belakang fundamental tersebut menjadi penyebab utama penurunan lebih lanjut pasangan EUR / USD, namun pasangan ini akan sangat bergantung pada data pertumbuhan ekonomi Amerika hari Jumat. Jika PDB AS pada kuartal pertama jauh di bawah level yang dieperkirakan, terutama indeks harga PDB, maka semua optimisme para trader akan tumbang. Di sini perlu dicatat bahwa perkiraan cukup lemah, khususnya, indeks harga PDB akan turun secara signifikan dari 1,7% menjadi 1,3%. Fakta ini mungkin memiliki tekanan kuat pada dolar bahkan jika indikator lainnya akan menunjukkan level yang telah diperkirakan.
Dalam pandangan teknikal, situasi pasangan EUR/USD belum berubah karena bear masih perlu mendorong level support 1,1180 (garis dasar indikator Bollinger Band di D1) dan bull harus kembali ke atas 1,1270 (batas bawah Kumo cloud rentang waktu yang sama). Berdasarkan data hari Jumat, kami dapat menentukan arah pergerakan pasangan ini, antara harga akan menuju ke angka ke-10 atau kembali ke rentang angka 12-13.