Perhatian global kini tertuju pada kemungkinan penutupan pemerintahan Amerika Serikat. Meski demikian, para ahli menyerukan agar publik tetap tenang. Menurut Bank of America, gangguan yang terjadi kemungkinan bersifat moderat atau bahkan jika penutupan memang dilakukan, itu karena belum siapnya undang-undang pendanaan baru. Hingga saat ini, Kongres belum mengesahkan apa pun, sehingga perkembangan paling menarik sepertinya masih akan terjadi dalam waktu dekat.

Saat ini, para bandar taruhan memprediksi kemungkinan terjadinya penutupan pemerintahan AS melampaui 65%. Dalam kasus sebelumnya, dampaknya terhadap pasar masih relatif kecil: penutupan pemerintahan biasanya hanya mengurangi PDB sekitar 0,1 poin persentase per minggu, dan pertumbuhan ekonomi umumnya pulih setelahnya karena para pekerja yang dirumahkan menerima gaji kembali. Selain itu, sebagian besar layanan penting pemerintah AS tetap beroperasi.

Masalah utama yang dikhawatirkan adalah terhentinya publikasi data ekonomi resmi. Gangguan berkepanjangan akan memaksa Federal Reserve mengandalkan survei dari sektor swasta hanya beberapa minggu sebelum pertemuan penting di akhir Oktober, yang dapat meningkatkan ketidakpastian dalam pengambilan kebijaksanaan.

Namun, kali ini Gedung Putih telah memerintahkan lembaga-lembaga federal untuk bersiap menghadapi pengurangan staf yang berkelanjutan, bukan sekadar penangguhan sementara. Para ahli menilai hal ini dapat memperburuk iklim rekrutmen di Washington. Apabila terjadi PHK dalam jangka panjang, pemulihan ekonomi dapat menjadi lebih sulit, para analis menjelaskan.

Pasar diprediksi tidak akan terlalu terguncang, mengingat penutupan sebelumnya hanya berdampak kecil pada obligasi pemerintah AS (Treasury) dan dolar. Misalnya, pada tahun 2018, beberapa saham memang anjlok, tetapi hal itu lebih disebabkan oleh pengetatan kebijakan Federal Reserve ketimbang masalah anggara. Para ahli dari Bank of America percaya bahwa, seperti sebelumnya, aset berisiko, suku bunga, dan pasar valuta asing akan menghadapi penutupan ini dengan tenang. Bank tersebut juga mencatat bahwa situasi saat ini tidak memengaruhi pasar uang, berbeda dari kebuntuan plafon uang, dan tidak menimbulkan ancaman gagal bayar.

Risiko terbesar saat ini bersifat politis, karena kebuntuan anggaran semakin memperkuat persepsi bahwa proses fiskal AS tidak lagi berjalan dengan baik, tambah para ahli.

Situasi dapat berubah seandainya para investor mulai percaya bahwa kelumpuhan fiskal di Washington sudah menjadi masalah kronis. Untuk saat ini, penghentian pendanaan pemerintah hanya dianggap sebagai gangguan kecil, bukan krisis. Namun, hal ini menjadi tanda peringatan awal bagi Amerika, yang menunjukkan keraguan yang semakin besar terhadap kemampuannya mengelola urusan dalam negerinya sendiri.